Apakah Kalian Sudah Peduli?

Pernahkah kalian merasakan ingin menghilang saja dari dunia ini? Merasa tidak ada satupun orang yang bisa mengerti kalian? Dan sekali lagi, merasa lelah karena harus mengerti, memahami, bahkan memaklumi apa yang orang lain lakukan?

'cause i feel it, now

Rasanya seperti ingin menghilang. Rasanya seperti ingin mati. Dan yang lebih menyebalkan lagi, aku merasa bersalah ketika aku sendiri tidak tau apa yang sebenarnya terjadi.

Aku benci menjadi diriku yang terlalu perasa. Ketika ada satu hal yang membeda dari seseorang kepadaku, aku benci harus menyadari itu. Pernah nggak kalian berpikiran, 'kenapa sih aku nggak bodoamat saja?', pernah tidak?

Kalian tidak sendirian, mari berpelukan sebentar.

Aku ingin bercerita tentang seseorang yang sangat kupedulikan. Yang kini, orang tersebut entahlah, acuh kepadaku. Sedih bukan? Ketika kamu mencoba untuk tulus peduli, malah mendapatkan balasan acuh. Dan di sini aku kembali bertanya, pada siapapun dan pada apapun, sesungguhnya salahku berada dimana?

Ketika waktu itu, aku berbincang dengan ibuku. Mendengarkan betapa sulitnya dulu sewaktu aku belum ada. Dari cerita yang ibuku tuturkan, aku menarik satu benang yang kini kujadikan sebagai pegangan. Apapun yang terjadi, ketika semesta tidak berpihak kepada kita, yang kita bisa itu cuma sabar, ikhlas, dan semakin menguatkan doa.

Ibuku berkata, senjata paling ampuh itu doa di sepertiga malam. Jangan malu untuk berdoa, se-berdosa apapun kamu, kamu tidak dilarang untuk berdoa.

Jadi, aku mencoba untuk lebih bersabar. Aku tau, yang aku bisa lakukan saat ini hanyalah mendoakan dia. Aku benci kehilangan, aku benci perpisahan. Akan tetapi, ketika itu semua sudah ditakdirkan kepadaku, aku percaya nantinya Allah sendiri yang akan meminta menghapus namanya dari amin-ku. 

Jika kalian berada di posisi yang sama denganku, sabar ya... memang nggak mudah untuk meluluhkan seseorang yang sedari awal semaunya sendiri. Jika kalian masih sanggup untuk bertahan, bertahan. Seberapapun banyaknya saingan, halangan, ataupun rintangan, aku yakin, dengan doa kalian bisa menghancurkan itu semua. Percayalah.

Jadi, jangan menyerah. Untukku dan untuk kalian. Aku percaya kita bisa melewati ini. Dan ketika tidak ada satupun yang mengulurkan tangan kepada kita, kita masih punya diri sendiri. Karena sejatinya, yang dapat menolong kita, ya diri kita sendiri. Ingat, kalian tidak sendirian.



with love,
-schoonheid

Comments