Be Better Myself, Please

Hai.
Malam ini aku hanya ingin berdialog dengan diri sendiri melalui blog ini. Karena malam ini, aku merasa sepi.

Tau tidak, di dalam diri ini, kata bahagia dan sedih seperti kehilangan makna, seperti tidak memiliki arti. Secara tiba-tiba saja aku tidak mengerti harus menjelaskan bagaimana definisi bahagia dan sedih. Saat ini aku hanya merasakan hampa, kosong, dan buruknya juga sepi. 

Aku ingin mencari keberadaan kamera, aku ingin melambaikan tangan bahwa aku tidak kuat. Aku lelah, benar-benar lelah.  It's okay not to be okay terdengar bullshit ditelingaku. Aku dipaksa untuk baik-baik saja ketika aku tidak baik-baik saja. Ya, aku tau, aku tidak bisa memposisikan diri menjadi orang paling menderita bukan?

Tapi untuk hari ini saja, aku memang sedang benar-benar lemah.

Aku tidak akan menyalahkan siapapun dan apapun atas apa yang aku rasakan saat ini. Karena memang sebelumnya akulah yang memutuskan apapun untuk diriku. Jadi, yang pantas untuk disalahkan ya memang diriku sendiri. 

Buruknya, aku tidak sepenuhnya paham apa yang salah dengan diriku sehingga aku harus kehilangan. Aku terus menerus berbicara pada diriku, 'soon, please don't do like that to others' karena memang yang mereka katakan, yang mereka lakukan benar-benar menyakiti hati.

Tapi, aku tetap memberi reward untuk diriku karena aku tidak menangis terlalu lama. Aku harap ini menjadi salah satu dorongan untuk diri ini menaiki tangga ke tahap yang lebih ikhlas menerima sesuatu yang diluar ekspetasi.

Aku bersyukur karena aku masih bisa menahan segala umpatan, emosi, dan hal-hal buruk lain ketika sesuatu menyakiti diri ini. Tapi itu sedikit aneh, karena reaksi pertama yang kudapati adalah aku diam. Ya, rasanya hampa, kosong.

Entah, kapan akan berakhir. Sebenarnya aku sudah tidak tahan. Namun, yang bisa ku tarik adalah mungkin aku sedang dibentuk menjadi yang lebih kuat dari sebelumnya. 

Aku ingin mengatakan ini kepada siapapun yang membaca dan juga terutama untuk diriku:

"Hai, kamu. Coba berdiri di depan cermin. Lihat dirimu sendiri. Orang didepanmu itu adalah sosok manusia kuat yang terus menerus dibentuk menjadi lebih kuat. Dia ditempa oleh keadaan yang selalu tidak sesuai dengan ekspetasi. Bukan, bukan karena ekspetasimu terlalu tinggi, hanya saja ekspetasimu belum baik untuk dirimu.  Tidak mengapa, cukup percaya rencana -Nya yang pastinya selalu menghadirkan terang seusai gelap. Bilang ke orang di cermin itu, bahwa dia adalah ironman untuk dirinya sendiri. Katakan lagi pada orang itu, nantinya akan datang banyak orang baik, akan ditemuinya banyak orang baik yang akan membantunya survive. Yang akan membantunya menemukan definisi sedih dan bahagia yang sesungguhnya.

Kamu dan orang di cermin itu adalah orang baik. Dan aku mohon, jangan berhenti menjadi baik meskipun telah dijahati berkali-kali. Ingat pesanku, 'biarkan mereka jahat, kamu jangan'. Yang terpenting saat ini, kamu dan orang di cermin itu harus saling merangkul untuk survive, untuk bersiap bertemu orang-orang baik selanjutnya.

Tidak mengapa kehilangan, Tidak mengapa patah hati. Tidak mengapa menjadi lemah. Manusiawi.

Hey aku! Hey kamu! Ayolah sedikit lebih manusiawi. Kita tidak sendirian. Aku tau rasanya hampa, aku tau rasanya kosong. Mari melebur bersama. Bukankah balas dendam terbaik adalah menjadikan diri ini lebih baik? Ayo kita buktikan, bahwa dengan kehilangan, patah, lemah, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya, meskipun..

harus mengubah diri.

Tidak mengapa untuk menjadi power rangers, karena kita butuh cara untuk menguatkan diri. Hingga nantinya sampai di fase, DUDE! LOOK AT ME, I CAN SURVIVE! THIS IS ME, I DID IT! dengan bangga melihat di cermin kembali.

Mari mengarungi bersama. Kamu tidak sendirian."

Hahahaha...
Tau tidak? Mengatakan seperti yang di atas, sedikit membuat diri ini lega. Tidak salah memang ketika aku mengambil prinsip untuk tidak menyesali apapun yang terjadi. Hampa ini, kosong ini, hanya butuh waktu lagi. Aku akan bertemu orang-orang baik. Ya, tentu saja!

Aku, kamu, kalian, dan siapapun yang membaca ini ketika diri sedang tidak baik-baik saja, tenang saja. Semua akan baik-baik saja. Semangat! Apapun bentuknya, apapun patahnya, bagaimanapun hampanya, kita pasti bisa survive! Yuk bisa yuk!


big virtual hug,
-savi

Comments

Post a Comment