2021 Recapitulation
Happy New Year, everyone!
Gila! Udah ganti tahun aja ya. By the way, kalian apakabar? Udah lama banget aku nggak cuap-cuap di sini. I hope whoever you are is fine. Bagaimana dua ribu dua puluh satu kalian? Capek? Normal? Atau bagaimana? Btw lagi, di atas merupakan my 2021 recapitulation hehe. Ya begitulah, 2021 banyak sekali pelajaran dan pengalaman baru serta kejadian kejadian yang diluar dugaan. So, kali ini aku ingin sekali berbagi di blog-ku, meskipun nantinya mungkin aja ada yang baca dan kesannya menye-menye.
Dua ribu dua puluh satu.
Tahun yang cukup rollercoaster menurutku. Selepas segala kehilangan di tahun sebelumnya, aku mulai menata kembali dua ribu dua puluh satu-ku. Dengan sedikit harap yang tidak terlalu muluk di 2021, aku menyatakan kali ini aku mampu survive dengan selamat. Berasa banget capeknya. Sedikit tidak menyangka 2021-ku terlewati dan terakhiri seperti ini.
Di mulai dari aku yang berusaha menyusun self defense, sebagai perisai untuk diriku agar nantinya bisa lebih kuat dan siap dalam menghadapi hal yang sebelumnya aku takutkan terulang. Menurutku, sedikit sia-sia. But overall i think it makes me enough to get stronger. Memulai ulang cerita dengan orang yang sama di tahun 2020, terdengar sedikit bodoh memang. Akupun tidak banyak berharap ketika cerita ini terulang, yang aku takutkan itu bagaimana endingnya nanti. Dengannya lagi lagi sempat berada di titik terbawah lagi, bahkan sangat bawah. Aku berpikir bahwa cerita ini benar-benar berakhir dengan seperti ini, dengan cukup menyakitkan kala itu. Aku mulai mencoba meyakinkan diriku untuk menerima apapun keputusannya. Sulit, sulit sekali. Nasehat semua orang tidak ada yang bisa melegakan diriku. Akan tetapi, setelah bertemu yang sebenarnya ku rencanakan menjadi akhir yang benar-benar akhir, ternyata menjadi awal yang baru. Berjalan lagi dengan seperti biasa, tentu tetap dengan banyak kerikil kerikil yang tidak jarang membuat jatuh. Dan bersyukur, hingga saat ini, dia menemaniku menyusuri 2021 ini dengan selamat. Meskipun badai serta guncangannya sungguh luar biasa. Teruntuk kamu, terimakasih, terimakasih atas segala waktu, pelajaran, tenaga, dan segalanya. Bisa ya kita lanjutkan di 2022 ini?
Di 2021, aku sangat bersyukur kepada diriku sendiri. Bahwasannya aku yang dulunya sangat menampik kenyataan jika people come and go, akhirnya aku bisa menerima statment tersebut secara perlahan. Ya, setiap orang punya masanya sendiri di hidup aku. Mereka yang saat itu pergi, tugasnya untuk memberi warna pada halaman bukuku sudah selesai. Entah nantinya akan bertemu di chapter yang lain atau tidak, itu kembali lagi menjadi urusan takdir.
Tentunya tetap masih banyak tangis, kecewa, juga lelah yang mengiringi 2021. Sempat berpikir bahwa diri ini sudah tidak sanggup, ingin menyerah. Akan tetapi, tanpa aku sadari secara penuh, banyak orang yang mengulurkan tangan dengan sukarela. Menopang dan mencegahku untuk menyerah. 2021 ini mata dan pikiranku seakan dibuka oleh Tuhan, bahwasannya banyak sekali orang yang sayang kepadaku. Banyak sekali nikmat yang seharusnya aku syukuri. Diantaranya, yang tidak henti-hentinya aku syukuri ialah terlahir menjadi anak dari orangtuaku dan juga dipertemukan dengan teman-teman yang luar biasa membantuku untuk kembali 'sembuh'. Teman-teman yang bersedia menjadi temanku meskipun mereka tau, aku adalah spesies bebal. Aku mengira mereka akan lelah denganku, nyatanya tidak. Mereka secara terang-terangan mengatakan bahwa aku tidak pernah sendiri dan tidak akan sendiri. Look, how lucky i am have friends like them. Yuk, mari kita lanjutkan di tahun ini:)
Tak lupa juga dengan kuliah dan juga organisasiku. Semester yang katanya semester yang cukup berat. Karena ya memang betulan berat hehe. Dengan di bantu oleh doa ibuku, support dari orang yang aku sayang, dan juga rangkulan teman-teman, semester ini terlewati dengan lancar meskipun banyak lebam. Banyak pengalaman baru yang aku terima dari masing-masing organisasi yang ku ikuti. Aku lebih berani satu step out from my comfort zone. Berani mengambil langkah yang sebelumnya sangat takut ku ambil. Dan ya, i really proud of me. Maaf, bukan bermaksud sombong atau melebih-lebihkan diri sendiri, tapi aku ketika melihat diriku yang berani satu langkah keluar dari rasa takutku seperti apa ya, hmm keren gitu ternyata aku bisa melakukan hal itu. Terimakasih diriku, kamu hebat sekali! Dan juga terimakasih untuk orang-orang dibelakangku yang tidak ada hentinya meyakinkan bahwa aku bisa.
Memang, tidak selalu kita dipertemukan dengan orang baik. Ada kalanya kita dipertemukan dengan mereka yang di hidup kita berperan antagonis. Tidak munafik, aku berterimakasih kepada Tuhan, yang secara perlahan membukakan topeng-topeng orang yang ku temui. Tidak membenci, hanya saja ketika aku mengetahui bahwa kenyataannya mereka tidak sebaik itu, aku kehilangan respect. Yang akhirnya daripada menimbulkan toxic di hidupku, aku memilih untuk menjaga jarak. Dan setelah itu, aku lebih berhati-hati. Dan sampai sekarang, sedikit banyak aku tidak menyangka topeng mereka yang dibukakan oleh Tuhan makin membuatku lebih bersyukur karena sebelumnya aku telah mengambil langkah yang benar. Sorry to say, sedikit banyak membuat ilfeel. Tapi tetap, aku tetap berterimakasih atas hadirnya orang-orang seperti mereka. Secara tidak langsung mereka dihadirkan untuk memberi banyak pelajaran untukku dan membantu proses pendewasaan diri. Terimakasih, hope u all always fine and happy.
Harapanku akan tetap selalu sama. Aku tidak ingin terlalu menaruh ekspetasi tinggi pada tahun ini. Aku ingin menjalaninya dengan enjoy, sejalannya. Meskipun untuk berjalan dengan kata tenang itu cukup sulit. Siap tidak siap aku harus siap survive dengan masalah masalah yang akan kuhadapi nantinya.
Dua ribu dua puluh satu,
Terimakasih. Terimakasih atas orang-orang yang turut menorehkan tintanya pada halaman hidupku. Terimakasih atas setiap pelajaran dan hikmahnya. Terimakasih atas keseruan rollercoaster yang cukup mengejutkan. Terimakasih atas tangis, kecewa, luka, tawa serta bahagia. Terimakasih dan selamat tinggal.
Selamat melanjutkan perjalanan!^^
-Savira
Comments
Post a Comment